Adulam Tours & Travel

Adulam Tours & Travel

Menilik Destinasi Wisata Di Batam

Facebook
Email
Pinterest
Telegram
WhatsApp
adulamtravel-menilik-pariwisata-taman-rusa

Batam – Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memiliki beragam potensi pariwisata yang menarik. detikers rugi kalau tidak berkunjung ke tempat ini apabila datang ke Batam.
Destinasi wisata di Batam tidak melulu pantai. Ada jembatan ikonik yang dimiliki Batam, masjid megah yang cocok untuk wisata religi hingga mini zoo dan museum yang menggambarkan perkembangan Batam. Berikut ini detikSumut sajikan informasi tentang delapan tempat wisata populer di Batam. Simak sampai akhir ya

1. JEMBATAN BARELANG

NamaBarelang sendiri merupakan singkatan dari PulauBatam, PulauRempang dan Pulau Galang. Ada tujuh jembatan yang menghubungkan Pulau Tonton, Pulau Nipah, PulauRempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Ada juga enam jembatan yang menghubungkan beberapa pulau tersebut dengan panorama berbeda di setiapjembatannya. Jembatan Tengku Fisabilillah yakni merupakan jembatan I atau yang disebut Jembatan Barelang, kedua Jembatan Nara Singa, jembatan ketiga diberi nama Jembatan Raja Ali Haji. Jembatan keempat diberi nama Jembatan Sultan Zainal Abidin, jembatan kelima diberi nama Jembatan Tuanku Tambusai dan terakhir diberi nama Jemabatan Raja Kecik. Pembangunan Jembatan Barelang diprakarsai oleh Presiden ke-3 BJ Habibie. Jembatan ini memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi dan kini menjadi ikon Kota Batam. banyak spot foto dan kuliner yang bisa dinikmati saat berkunjung ke sana.Untuk ke lokasi membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari alun-alun Kota Batam. Untuk biayanya anda diharuskan membaya uang parkir saja, serta tidak disarankan untuk memarkir kendaraan di atas jembatan.

2. TAMAN RUSA SEKUPANG

Taman Rusa Sekupang dibangun di atas lahan seluas 12,2 hektare ini untuk pengembangan konsep mini zoo yang ramah anak oleh BP Batam. Lokasi Taman rusa terletak di kawasan Tanjung Pinggir, Sekupang, Batam. Tempat ini saat ini dapat dinikmati dengan berbagai pilihan spot bersantai dan trek panjang yang cocok untuk jogging dengan jalur belokan, turunan, dan rintangan seru lainnya. Meski namanya Taman Rusa namun tempat itu kini mulai dikembangkan menjadi mini zoo. Jika dulu satwa yang ada di tempat ini hanya ada rusa dan burung merpati, kini sudah ada tambahan 17 ekor ayam kate, 150 ekor merpati, dan 2 ekor angsa.

Setiap wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan ini harus membayar retribusi. Untuk orang dewasa pada Senin-Jumat tiket masuk sebesar Rp 5.000. Sedangkan untuk hari libur sebesar Rp10.000, anak-anak Rp 5.000 saat hari libur. Sementara untuk parkir kendaraan, motor dikenakan Rp 1.000 dan mobil Rp 2.000. Taman Rusa buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB – 18.00 WIB.

3. MASJID SULTAN MAHMUD RIAYAT SYAH

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, merupakan masjid dengan arsitektur megah yang dapat menampung sekitar 25 ribu jemaah. Pembangunannya dimulai pada 2017 hingga 2019 di atas tanah seluas 57.144 meter persegi dengan luas bangunan 41.422 meter persegi.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini terletak di Kecamatan Batu Aji, Kota Batam. Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah juga diklaim menjadi masjid terbesar di Sumatera. Arsitektur bangunan menggabungkan desain Arab, Turki, dan Melayu yang dilengkapi dengan enam menara. Satu menara utamanya berupa menara pandang setinggi 99 meter. Menara ini terbuka untuk publik yang ingin melihat Kota Batam maupun negeri tetangga, seperti Singapura.

4. MUSEUM RAJA ALI HAJI

Museum Raja Ali Haji merupakan museum pertama di Kota Batam. Museum Raja Ali Haji sendiri berada di dalam alun-alun Engku Putri atau berada di Batam Center.
Museum Raja Ali Haji merupakan miniatur galeri yang menyimpan beberapa hal terkait perkembangan sejarah kota Batam mulai dari masa Kesultanan Riau-Lingga, masa pendudukan Belanda, Jepang, era kemerdekaan hingga saat ini. Museum Raja Ali Haji pertama kali dibuka untuk umum pada Jumat 18 Desember 2020, bertepatan dengan ulang tahun Batam ke-191. Bangunan museum tersebut dulunya dibangun untuk gelaran Astaka MTQ Nasional 2014 di Batam, hingga akhirnya beralih fungsi. Soft Opening museum itu pun ditandai dengan pembukaan tirai sketsa wajah Raja Isa bin Raja Ali atau Nong Isa, orang pertama yang dipercaya Pemerintah Belanda memimpin Pulau Batam.

Selain menyimpan beberapa koleksi perkembangan Batam dari masa kesultanan Riau-Lingga hingga pembangunan Batam saat ini. Museum ini juga menampilkan perkembangan Kota Batam pada masa presiden ke 3 BJ Habibie, yang membuat landscape pembangunan Batam menjadi kota industri untuk menyaingi Singapura. Waktu operasional Museum Raja Ali Haji sendiri buka setiap hari dari jam 09.00 WIB hingga jam 17.00 WIB. Untuk biayanya berkunjung ke museum tersebut gratis alias tidak dipungut biaya.

5. VIHARA DUTA MAITREYA

Selain terkenal sebagai daerah wisata berbelanja, Batam juga ternyata memiliki vihara terbesar se-Asia Tenggara. Maha Vihara Duta Maitreya sering kali dijadikan destinasi wisata untuk para pemeluk agama Buddha.

Vihara ini didirikan pada tahun 1991 di atas tanah seluas 4 hektar di Jl. Bukit Beruntung, Sungai Panas, Kota Batam, Kepulauan Riau. Maha Vihara Duta Maitreya selanjutnya diresmikan oleh Menteri Agama Prof. Drs. H. A. Malik Fadjar, M. Sc, di tahun 1999.

Selain digunakan untuk tempat beribadah, Maha Vihara Duta Maitreya selanjutnya berkembang menjadi tempat menimpa ilmu. Di tempat ini sudah berdiri sekolah dari mulai tingkatan TK hingga tingkat Universitas.

Saat hari besar keagamaan tiba, Maha Vihara Duta Maitreya juga dijadikan tempat perayaan. saat ada acara besar Maha Duta Vihara Maitreya bisa menampung kapasitas sampai 6.000 orang.

“Kalau event seperti malam Waisak atau Cap Go Meh itu bisa mencapai sekitar lima sampai enam ribu arus manusianya,” ujar Riandu.Selain itu Maha Vihara Duta Maitreya juga ternyata menjadi destinasi pilihan wisatawan mancanegara (wisman).“Paling banyak ke (vihara) kita itu dari Korea Selatan. Itu paling banyak. Selain dari Korea juga banyak dari Singapura, Malaysia, Jepang, dan China,”

6. WELCOME BATAM

Welcome to Batam atau disingkat WTB oleh penduduk Batam adalah landmark ikonik yang terletak di Bukit Clara, Teluk TeringBatam Kota. Pembangunan dimulai dan selesai pada tahun yang sama, yaitu tahun 2010.Total panjang seluruh rangkaian tulisan Welcome to Batam adalah 120 meter.Sementara masing-masing hurufnya berukuran 10 x 5 meter.Untuk beratnya, huruf W mencapai 4,5 ton, sedangkan E, M dan B masing-masing mencapai 4 ton, sedangkan L, C, O, T, B dan A mencapai 3 sampai 3,5 ton.Monumen Welcome to Batam berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Agung Batam, 200 meter dari gedung DPRD Batam, 300 meter dari Pemko Batam, dan 300 meter dari Daratan Engku Putri.

Tulisan besar berwarna putih ini dibangun di atas Bukit Clara atau Clara Hill pada ketinggian 52 meter.Pembuatannya mengadopsi DILUAR NEGRI  Memiliki ukuran yang relatif besar, monumen bertuliskan Welcome to Batam tersebut bisa dilihat hingga jarak pandang lebih dari 2 km. Monumen Welcome to Batam dibangun menghadap ke utara atau ke Pelabuhan Feri Internasional Batam Center. Dengan demikian, diharapkan para pendatang maupun wisatawan yang baru datang ke Batam akan merasa tersambut ketika membacanya

Butuh Bantuan?

Hubungi Kami Sekarang

Layanan Tour & Travel